• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

HARI BATIK NASIONAL, 2 OKTOBER 2019


Hari ini Rabu (2/10) karyawan karyawati RSUD Wonosari berbusana tidak seperti biasanya. Jika biasanya seragam hari Rabu adalah berbaju putih , maka hari ini nyaris semua pegawai memakai baju  batik.  Mengapa demikian? Karena pada hari ini adalah hari Batik Nasional. Bagaimana sih kisahnya sehingga hari ini  dijadikan sebagai Hari Batik ? Berikut kisahnya : 

Perayaan ini berawal dari ditetapkannya batiks sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 silam. Pada 2 Oktober sembilan tahun lalu, UNESCO, Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Tak hanya itu, UNESCO juga memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia.

Secara etimologi, batik berasal dari Bahasa Jawa 'ambathik'.  Terdiri dari kata amba yang berarti luas dan titik. Kata tersebut kemudian meluas menjadi batik yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

Ada beberapa motif batik :

1. Motif Sidoasih

Motif Batik Sidomukti

Motif batik satu ini biasanya digunakan sebagai busana pengantin Jawa. Lantaran filosofinya sangat kental dengan kehidupan berumah tangga, maka motif sidoasih bermakna agar manusia saling mengasihi dan menyayangi antar sesama.

2. Motif Kawung

Motif Batik Kawung

Selanjutnya adalah motif kawung yang merupakan motif batik tertua di Indonesia. 

Dahulu batik motif ini hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan.Motif ini menggambarkan buah kawung alias buah aren.

3. Motif Mega Mendung

Motif Batik Mega Mendung

Kemudian ada motif mega mendung yang berasal dari Cirebon. Motif ini berbentuk awan dan biasanya diperkaya dengan warna-warna gelap seperti biru tua, merah tua dan hijau tua. Mega mendung merupakan lambang dari masyarakat Cirebon di daerah pesisir yang memiliki sifat lugas dan terbuka. Motif batik ini dipercaya sebagai akulturasi kebudayaan Tiongkok dan Jawa Barat.

4. Motif Sekar Jagad

Di urutan ke empat ada motif sekar jagad. Motif ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, Sekar Jagad memiliki arti keindahan yang membuat orang terpesona saat melihatnya. Ada pula yang menyebutnya sebagai peta dunia karena motifnya yang mirip kumpulan pulau.

5. Motif Parang Rusak

Motif Batik Parang Rusak

Motif batik satu ini memiliki arti yang sangat dalam. Yaitu gambaran dari pertarungan manusia melawan kejahatan.

Pertarungan yang dimaksud adalah dengan mengendalikan diri dari segala hal buruk sehingga pada akhirnya dapat menjadi manusia bijaksana dan mulia.

6. Motif Sidoluhur

Sama seperti sidoasih, motif ini juga dikenakan oleh pengantin. Motif ini berisi harapan agar orang yang memakainya mencapai kedudukan yang tinggi sehingga dapat menjadi panutan masyarakat.

7. Motif Sidomukti

Terakhir adalah motif sidomukti. Motif ini berasal dari Magetan, Jawa Timur. Memiliki corak yang khas, yaitu bergambar dasar bambu.

Bermakna sebagai harapan mendapatkan ketenangan lahir dan batin.

Sumber :https://manado.tribunnews.com/2019/10/02/hari-batik-nasional-2019-deretan-motif-batik-paling-populer-di-indonesia-daerahmu-masuk?

(UPKRS, 2019)

 

  • By admin
  • 02 Oktober 2019
  • 17

Berita Terbaru


RSUD Wonosari Raih Public Service for IMPACT Award DIY 2025

Yogyakarta, 12/08/25 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Kabupaten…

RSUD Wonosari Gelar Workshop Code Stroke: Tingkatkan Kesiapsiagaan Penanganan Stroke Akut di Gunungkidul

WONOSARI – 31/07/25 RSUD Wonosari menyelenggarakan Workshop Code Stroke bagi…

RSUD Wonosari dan RSA UGM Jalin Kerja Sama Pelayanan Kesehatan

Wonosari, 24 Juli 2025 — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…

Semarak Hari Anak Nasional, RSUD Wonosari Gelar Edukasi Dongeng “Makanan Bergizi”

Wonosari – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2025,…